Selasa, 02 Juli 2013

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin




selalu ada yang berkata, "tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini." tapi ada juga yang mengatakan, "ada saja hal yang tidak mungkin di dunia ini." seolah, kedua statement itu saling berlawanan satu sama lain. yang satu melawan yang lainnya, dan kemudian yang dilawan membalas. mungkin memang seperti itu, tapi terkadang tidak. kadang hal-hal di dunia ini selalu dikaitkan dengan ketergantungan terhadap pola pikir seseorang.
ada sebuah kisah nyata, saya sendiri yang langsung mengobrol dengan seseorang yang mengalami hal ini. dia adalah seorang kenalan saya di tempat saya mencari ilmu, yogyakarta. sebelumnya, saya beritakan bahwa dia adalah seorang laki-laki yang baik, pintar dalam bertutur kata, pendiam, dan bisa dikatakan sangat sangat alim. bahkan, hampir sulit menemukan fakta bahwa ia bisa mengungkapkan cinta kepada seorang yang ia cintai sebelum tiba saatnya nanti. dia menceritakan cuplikan pembicaraan dia dengan seorang perempuan yang ia sukai ketika ia mencoba untuk mengungkapkan cintanya. sifat dari perempuan itu, kurang lebih sama dengan laki-laki tadi.

H (laki-laki): Assalamualaikum. bisakah kita bicara sebentar?
M (perempuan): Waalaikumsalam. iya, ada apa?
H: hmm... ada yang inginn aku katakan. tapi sungguh, aku merasa sangat malu untuk mengatakan ini.
M: malu itu adalah hal yang baik. tapi jika kamu ingin mengatakan sesuatu, katakan saja meskipun itu pahit.
H: begini, sejujurnya aku merasa menyukaimu. sejak aku mengenalmu, aku telah mengetahui bahwa kamu adalah seorang yang baik. dan aku merasa, aku menyukaimu.
M: kamu tidak salah, kamu telah berani mengungkapkan perasaanmu. setiap orang mempunyai hak untuk mempunyai perasaan kepada seorang lainnya, ataupun makhluk Allah yang lain.
H: tolong, maafkan aku jika aku salah. aku merasa, sangat tidak mungkin laki-laki lancang sepertiku ini bisa hidup bersamamu.
M: ingat, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. semua bisa menjadi mungkin.
H: ada. aku merasa, untuk memilikimu, memiliki hatimu, adalah hal yang tidak mungkin terjadi.
M: ingatlah, sesungguhnya aku, dan hatiku ini adalah milik Allah. milikilah Allah, simpanlah Ia di hatimu. maka kau bisa memilikiku dan memilikiku hatimu. aku harus segera pergi, assalamualaikum...
H: Waalaikumsalam warohmatulloh...
(ternyata, perempuan itu, juga memiliki perasaan yang sama. tapi itulah cinta)

kurang lebih, seperti itulah cuplikan percakapannya. sungguh luar biasa, terkadang kita menganggap bahwa ini tidak mungkin, itu tidak mungkin, tapi ternyata itu hanyalah pikiran kita. menjadi tidak mungkin jika kita berfikir tidak mungkin. coba rasakan dengan hati, ada Dia yang selalu membuat semuanya menjadi mungkin...

Minggu, 02 Juni 2013

ini tentang cinta...

kata yang kususun mungkin tak seindah rangkaian dari seorang shakespeare. tapi biarlah, paling tidak aku ingin menulis tentang salah satu sisi kehidupanku, itu keinginanku dan semoga saja tak seburuk yang ku bayangkan...



ini tentang cinta...
aku pernah gila gara-gara cinta, aku pernah merasa stress gara-gara cinta, aku juga pernah merasa sangat putus asa karena cinta. tapi aku yakin, saat aku merasakan itu bukan hanya diriku seorang yang merasakannya. ada ribuan bahkan jutaan orang di luar sana yang merasakan hal yang sama atau paling tidak pernah merasakannya, bahkan mungkin apa yang mereka rasakan itu lebih keras dari apa yang ku rasakan. ini bukan tentang mereka, tapi ini tentang diriku. ya, bertahun-tahun yang lalu aku merasakan apa itu cinta dan bagaimana itu cinta. itu hal yang sangat rumit, percayalah karena itu nyata. aku merasakan betapa kejamnya cinta ini, betapa kerasnya cinta ini, dan betapa membingunkannya cinta ini. aku hampir saja merasa bahwa dunia itu berakhir disaat ku gagal dalam meraih cinta itu. aku menjalani hidupku dengan setengahj kesadaran saja. lalu, dimana setengahnya lagi? entahlah, mungkin dia yang ku cinta itu yang telah membawa setengah dari rasa sadarku. padahal aku tau, cinta itu indah dan bisa membuat siapa saja yang merasakannya merasa sangat sangat bahagia. ada juga yang percaya bahwa kita bisa merasa benar-benar terbang tanpa sayap itu disaat kita merasa jatuh cinta. ah, itu hanya pikiran orang-orang lebay saja atau mungkin itu hanya pikiran anak kemarin sore yang baru saja jatuh cinta. aku salah, salah besar ternyata. semua keindahan yang kupikirkan tentang cinta itu tak semuanya selalu demikian. ada hal-hal lain yang membuat hal-hal itu menjadi suatu hal yang semu. hingga hari ini, aku selalu saja merasakan bahwa kebahagiaan cinta itu adalah suatu kebohongan, ya, kebohongan terbesar dari apa yang dirasakan umat manusia pada umumnya. lalu, apa itu cinta dan untuk apa cinta? aku tetap berpegang teguh pada pemikiranku 2 tahun silam, "cinta adalah hasrat yang dirasakan makhluk tuhan kepada makhluk tuhan lainnya." mungkin dari pengertian yang ku tuliskan itu, lebih terlihat seperti perasaan suka. ya, memang itu yang kurasakan. aku tak bisa membedakan kedua itu. lantas, untuk apa cinta? aku hanya yakin bahwa cinta itu untuk menyatukan dua makhluk yang mempunyai perasaan cinta yang sama satu sama lain. jadi, mereka yang telah bersatulah yang menyusun semua kebahagiaan itu, bukan cintanya. cinta cinta cinta, memang membingungkan untukku, mungkin karena aku belum menemukan seorang yang tepat untuk kucintai. semua ini masalah waktu, "jangan memaksa waktu untuk berputar lebih cepat. Biarkan dia melaksanakan tugasnya." KEEP CALM AND WAIT FOR THE RIGHT GUY! :-)

Kamis, 11 April 2013

Senja Membuatku Gelisah

senja di negeri kincir angin
Hal indah selalu terlukiskan di setiap saat, di setiap waktu dalam hidup ini, tak terkecuali dengan sore hari. Di satu sisi, aku selalu merasa senang dengan datangnya sore tapi di sisi lain, aku selalu merasa sedih dan gelisah disaat sore hari tiba. Aku selalu senang melihat senja yang terlukis dengan keindahan yang begitu sempurna, keindahan yang tak kan bisa kutemui di saat lainnya selain sore hari ini. Ku selalu menikmati saat-saat ini, yaitu saat dimana ku merasa bahwa tak ada hal buruk dalam hidupku. Di setiap penjuru dunia, senja itu akan terlihat berbeda. Bahkan disatu tempat saja, ku bisa menyaksikan formasi senja yang berbeda si setiap harinya. Hal yang unik dan menarik, itulah mengapa ku selalu merasa jatuh cinta dengan keindahan ini. Pernah suatu ketika, aku sedang di perjalanan menuju tempat pencarian ilmu. Saat itu, aku merasa harus menghentikan motorku tepat di sore hari disaat senja datang. Semarang, kota yang penuh dengan keindahan dan romantisme yang kuat itu menjadi tempat perhentianku saat itu. Aku begitu menikmati menit-menit yang berlalu hingga akhirnya senja habis dan berganti dengan gelapnya malam. Lantas, mengapa ku merasa sedih? Aku merasa sedih karena ku tahu bahwa hari itu mulai berakhir, dan semakin hari ku lalui, waktuku semakin berkurang. Aku selalu merasa takut jika esok hari tak datang untukku dan aku khawatir jika hari itu adalah senja terakhirku. Hingga malam datang, aku tetap merasa takut dan khawatir akan hal itu. Ku selalu berdoa, agar ku bisa menikmati keindahan itu setiap hari. Tapi tetap saja, Senja Membuatku Gelisah...