Kamis, 20 Desember 2012

Honest

Berkata jujur itu lebih penting daripada kita harus mengorbankan kejujuran untuk satu hal yang tidak ingin kita korbankan. Daripada kita harus mengorbankan kejujuran, lebih baik kita menghadapinya. Kita tidak perlu takut dengan akibat yang akan kita dapatkan dari kejujuran itu, karena yang terpenting bukanlah hasil, tapi proseslah yang paling utama. Jangan takut dengan paradigma negatif yang ada di bayangan kita. Hadapi itu, dan terus maju tanpa sedikitpun kita mundur. Mundur berarti menyerah, menyerah berarti kalah. Mungkin kita pernah mendengar kata-kata “HONEST IS EVERYTHING.” jika kita tahu filosofi dari kata itu, sudah sepantasnya kita mengaplikasikan arti dari kalimat itu.



Jadi, karena hidupmu hanya sekali, lakukanlah itu sebelum semuanya terlambat. Sebelum waktu berkata lain, sebelum jarak mempersulit, dan sebelum keadaan merubah segalanya, kita lakukan apa yang harus dilakukan.
Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti...
Karena hidup penuh makna, jangan artikan hidup dengan pemikiran yang sempit...
Sejuta makna, sejuta warna. Sejuta warna, sejuta keindahan. Sejuta keindahan, sejuta kebahagiaan.
Only live once, live, which means...
Because life is full of meaning, do not mean to live with the narrow thinking ...
A million of meaning, a million colors. A million colors, a million beauty. A million beauty, a million happiness. :)

Dear someone...



jika kiranya adinda besedia, luangkanlah empat tempat di sekitarmu. dimana dan untuk apa?

yang pertama, percayakanlah padaku untuk mengisi tempat di depanmu. berikan tempat itu untukku agar ku bisa menjadi imam untukmu jika tiba saatnya nanti. akan kulakukan tugas itu sebaik yang kubisa...

lalu yang kedua, berikanlah aku satu tempat di sampingmu. berikan tempat itu untukku agar kita bisa berjalan berdampingan menuju surga yang indah itu. tahukah kamu, surga itu adalah tempat yang indah untuk kita menjalani hidup kita kelak...

yang ketiga, biarkanlah aku mengisi tempat di belakangmu. agar ku bisa berjalan memperhatikanmu dari belakang dan senantiasa menjaga dirimu. kemanapun kau pergi, ku kan selalu mengikutimu dalam setiap keadaan suka maupun duka...

dan yang terakhir, persiapkanlah tempat di pangkuanmu. tempat itu akan menjadi tempat terindah untuk anak-anak kita kelak. tempat yang penuh dengan kehangatan dan kasih sayang yang sangat mendalam...

Senin, 17 Desember 2012

Terlalu Cepat Untukku…

15/12/12. 06.48 WIB

Pagi ini begitu cerah. Saat ku bangun pagi tadi, nampaknya di luar masih terlihat gelap. Ku ambil air wudhu yang menyegarkan wajah dan sebagian tubuhku. Kemudian ku dirikan shalat subuh. Nikmat rasanya jika bisa menjalankan semua ini dengan perasaan tenang atau paling tidak disaat perasaan ini tidak terasa tenang, maka subuh inilah yang akan membuatku sedikit lebih tenang. Kemudian ku buka binder dari tas hitam yang biasa ku bawa ke kampus dan ku keluarkan satu lembar kertas dari binder tersebut. Aku pun mulai berfikir untuk menuliskan apa yang ada di pikiranku saat itu. Tapi rasanya semua itu begitu sulit untuk ku lakukan. Entah mengapa, pagi itu seolah menjadi pagi yang tak begitu menyenangkan untukku. Terasa benar-benar ada yang hilang dari hidupku. Tapi ku paksakan untuk menulis satu kalimat saja. Setidaknya, satu kalimat setiap hari itu lebih baik untukku dari pada tidak sama sekali.
“Mungkin memang aku bukanlah orang yang baik untukmu sehingga akhirnya kau pergi menjauh dari kehidupanku entah untuk sementara, atau untuk selamanya.”
Itulah kalimat yang kemudian ku tuliskan dalam kertas kosong bergaris-garis itu. Entah apa maksud dari ku menuliskan kalimat itu yang jelas, pikiran itu selalu saja ada sejak satu minggu terakhir ini. Selalu saja aku berfikir bahwa mungkin, dengan ku menjauh dan pergi dari kehidupanmu itu kan membuatmu bahagia. Lalu, bagaimana dengan perasaanku? Apa ku kan tega melukai perasaanku sendiri dan kemudian menghancurkan separuh dari kehidupanku? Ah, sudahlah, lagi pula siapa yang peduli dengan semua itu. Masalah perasaan, itu hanya sedikit omong kosong dalam kehidupan ini yang mewarnai kehidupanmu entah itu menjadi indah berwarna-warni, atau mungkin hanya gradasi warna dari hitam ke putih saja. Hanya warna-warna suram yang kemudian tergambar disana. Rasanya, semua ini terlalu cepat untukku. Aku masih mengingat setiap detik disaat bersamamu. Ku juga masih mengingat dengan baik kapan tepatnya ku mulai mengenalmu. Ku juga masih mengingat saat-saat kita pergi bersama sekedar untuk mencari kesenangan, atau bahkan untuk mengantarmu belanja barang-barang yang kau suka. Tapi kini, ku sama sekali tak bisa merasakan kapan tepatnya kita mulai berjauhan seperti ini tapi yang jelas, ku merasa senang bisa mengenalmu. Meskipun ku mencoba tuk melupakanmu, rasanya ku tak akan pernah bias tuk melakukan itu. Kamu terlalu berharga untuk ku lupakan. Ingatan tentang dirimu terlalu kuat untuk ku buang dari ingatanku. Semua masa yang telah kita lalui, kan ku simpan baik-baik dan ku harap, kau pun demikian. Karena semua ini bukan hanya tentang perasaan cinta tulus dari diriku untukmu, tapi juga tentang pertemanan dan persahabatan yang telah kita lalui selama bertahun-tahun lamanya.
Semua ini terlalu cepat untukku. Ternyata, persahabatan itu pun ada akhirnya…

Kamis, 13 Desember 2012

Katanya...


Katanya... Cinta itu indah. Mungkin bagi sebagian orang memang begitu. Cinta menjadi indah apabila ia benar-benar mengerti akan hal itu dan orang yang meraskakan indahnya cinta adalah orang yang beruntung. Cinta tak harus dari seorang pacar atau pasangan hidup kita. Karena nyatanya, cinta itu bisa kita rasakan dari diri kita sendiri. Tapi untuk diriku, cinta tak lebih dari sebuah perasaan biasa yang membuatku berubah-ubah.
Katanya... Cinta itu membuat orang buta. Orang tak bisa melihat dengan normal dan terkadang, dia menjadi gila dengan kebutaan itu. Tapi untukku, buta karena cinta itu tidak mempengaruhi apapun dalam hidupku. Toh aku tak pernah melihat cinta dengan mataku, ataupun dengan mata hatiku. Karena Cinta itu perasan dan cinta itu dirasakan, bukan di lihat.
Katanya... Cinta itu membuat semuanya berubah. Membuat malam yang gelap, terasa terang benderang. Membuat rasa pahit menjadi manis. Dan membuat rasa sakit menjadi tak terasa. Tapi untukku, cinta itu tak pernah membuatku berubah begitu banyak. Karena diriku, tak pernah merasakan cinta yang begitu hebat sehingga membuat orang berfikir demikian.
Mungkin, bagi sebagian orang itulah yang dirasakan tentang Cinta. Tapi untukku itu berbeda...